Pengamat Duga Bocah Meninggal karena Tersengat Arus Listrik Ponsel

Pengamat digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkap salah satu kemungkinan penyebab tewasnya bocah di Ciamis, IHM, yang mengalami luka bakar di bagian dadanya pada 3 Agustus 2022, dengan kondisi ponsel sudah berantakan.

Saat itu sang bocah sedang memainkan ponsel sambil tiduran di tengah rumah, dan kondisi ponsel sedang dicas.

“Dalam kasus bocah Ciamis yang meninggal karena ponsel meledak ini sebaiknya diteliti lebih jauh oleh pihak berwenang apa sebenarnya penyebab kematian anak tersebut,” ujar Alfons, dalam keterangannya, Minggu, 7 Agustus 2022.

Dalam kejadian ini, ibu korban, R, melihat anaknya seperti tertidur dengan posisi telungkup di lantai tanpa alas.

Ketika dibangunkan, korban tidak bangun dan sang ibu curiga karena seluruh badannya bergerak.

Ketika membalikkan tubuh anaknya, R pun kaget ponsel anaknya sudah berantakan tepat di sekitar bagian dada.

“Apakah benar ledakan baterai dan ada serpihan yang melukai arteri atau ada sebab lain di mana ketika mengalami luka bakar harusnya anak akan bereaksi dan tidak diam saja tidak bergerak,” ujar Alfons.

Dia mengatakan salah satu kemungkinan yang perlu diperhitungkan adalah ponsel yang bermasalah tersebut dalam keadaan tercolok ke charger dan jika bocor atau korslet dapat mengirimkan arus listrik yang dapat melumpuhkan manusia, sehingga tidak berdaya dan tetap diam meskipun dadanya terbakar.

Dia menyarankan pihak terkait seperti perwakilan merek ponsel yang terkait, PLN dan pihak terkait lain turun tangan untuk memeriksa dan memastikan apa penyebab kematian bocah ini dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat supaya tidak mengalami ketakutan tidak tepat tetapi tetap waspada dengan baterai dan arus listrik.

“Semoga hal ini dapat diluruskan dan masyarakat dapat mendapatkan pencerahan yang baik atas ancaman baterai dan bagaimana menangani dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan dugaan bahwa bocah tersebut meninggal karena ponsel meledak.

Bagian ponsel yang berpotensi melukai adalah baterai dan saat ini baterai yg banyak digunakan adalah baterai litium, baik litium ion ataupun litium polimer.

Baterai litium jika tercolok, kembung atau terjatuh akan mengakibatkan reaksi internal dan terbakar menimbulkan api kimia yang berbahaya dan dapat mengakibatkan luka bakar yang sangat serius.

“Tetapi apakah anak yang tertidur tidak akan bangun sekalipun badannya terbakar api dan baterai litium yang meledak dapat menyebabkan kematian instan?” tanya Alfons.

Menurutnya, ada beberapa kasus kematian karena baterai litium yang meledak dan mengakibatkan kematian seperti baterai rokok elektrik yang meledak dan serpihannya melukai pembuluh darah arterinya.

Namun hal ini tidak terjadi secara instan.

Baterai litium yg meledak sebenarnya lebih tepat dikatakan terbakar dan tidak meledak seperti bahan peledak atau tabung gas yang meledak karena kesannya sangat menakutkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *