5 Pemain Baru Ojek dan Taksi Online di Dunia Transportasi Online

Jakarta -Taksi online seperti Gojek dan Grab adalah aplikasi penyedia jasa transportasi online yang mungkin akan Anda sebut ketika seorang teman meminta rekomendasi.

Bahkan tak jarang, dua nama tersebut sering digunakan untuk menggantikan penyebutan ojek online alias ojol.

Tapi belakangan muncul pula para pemain baru transportasi online di Tanah Air.

Setidaknya ada 5 aplikasi ojol yang membuntuti Gojek dan Grab.

Mereka adalah perusahaan penyedia jasa transportasi yang sebenarnya telah populer di dunia, tetapi ada juga yang baru dirintis.

Berikut 5 perusahaan pemain baru penyedia jasa transportasi online: 1.

Maxim Melihat pasar pengguna ojek online di Tanah Air yang dikuasai Gojek dan Grab menjanjikan, Maxim turut mencoba peruntungan di Indonesia.

Perusahaan ini dirintis oleh sejumlah insinyur Rusia dari sebuah pelayanan taksi kecil di Kota Chardinsk Rusia, pada 2003.

Ojol yang identik dengan jaket dan helm warna kuning ini kemudian masuk ke Indonesia pada 2018.

Mengutip laman resmi maxim, hingga kini, Maxim tercatat telah beroperasi di setidaknya 47 kota di Tanah Air.

2.

inDriver inDriver telah lebih dulu populer di beberapa negara di dunia.

Ini adalah perusahaan asal Rusia yang dan berkantor pusat di Amerika Serikat.

Didirikan pada 2013 dan telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di 625 kota dari 28 negara.

inDriver masuk ke Indonesia pada 2019 dalam uji coba di Medan, Sumatra Utara.

Perusahaan berhasil memperluas cakupan operasionalnya di lebih dari 50 kota dalam kurun waktu dua tahun.

Sebelum akhirnya hadir di Jakarta pada 2021.

3.

Nujek Nujek atau Nusantara Ojek merupakan aplikasi ojek online buatan Nahdlatul Ulama (NU) yang diluncurkan pada 2019.

Aplikasi ini dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan transaksi digital.

Selain transportasi, Nujek juga menyediakan pelayanan pengiriman barang, pesan antar makanan, dan belanja kebutuhan sehari-hari.

Hingga 2021, Nujek telah tersedia di lebih dari 20 kota yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Nujei rencananya akan tersedia di 60 kota.

Di pertengahan 2020, Nujek telah memiliki 20.000 mitra driver dan 100.000 pelanggan.

4.

Anterin Anterin didirikan pada 2016 oleh Imron Hamzah dan Rachmat Efendi.

Ini adalah perusahaan teknologi marketplace asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa taksi online dan ojek serta berbagai macam pengiriman.

Berbeda dengan Gojek maupun Grab, Anterin membebaskan para mitra pengemudinya untuk menetapkan tarifnya sendiri.

Begitu juga dari sisi penumpang, mereka bisa memilih pengemudi berdasarkan harga atau tarif yang ditawarkan, jenis kendaraan yang dipakai, penilaian pengguna lainnya, atau jenis kelamin.

Wilayah operasinya yaitu di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Pontianak, Purwakarta, Medan, Palembang, dan Magelang.

5.

Bonceng Bonceng merupakan perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek, taksi online dan delivery makanan.

Aplikasi ini didirikan di Jakarta atas prakarsa Faiz Noufal pada 10 November 2018.

Tujuannya untuk menyaingi Grab dan Gojek.

Bedanya, Bonceng akan lebih mengutamakan ekspansi ke daerah ketimbang kota besar.

Sebab transportasi massal di perkotaan sudah bagus dan murah.

Sedangkan di daerah, transportasi massal masih jarang.

Layanan yang disediakan Bonceng yaitu Bonceng Motor untuk layanan transportasi sepeda motor, Bonceng Mobil untuk layanan taksi online berbasis mobil, Bingkis untuk jasa pengiriman semua barang dengan mudah, cepat dan aman, dan Bungkus untuk layanan pembelian sekaligus pengantaran makanan dan minuman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *